Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Kamis, 15 April 2010

Ayo Cangkrukan Ker!

Dikirim oleh Ihsan Aremania
Pada tanggal 24 Desember 2009, saya sangat kaget dengan apa yang terjadi pada klub Arema Indonesia. Pada tanggal tersebut, para pemain Arema Indonesia bermain kesetanan melawan Sriwijaya FC dan mampu mempersembahkan kemenangan buat para Aremania dengan skor yang cukup meyakinkan 3-0.

Jika dilihat lebih jeli, para pemain memiliki motivasi berlebih selama menjalani pertandingan, terutama cara melakukan selebrasi saat Captain Pierre Njanka mencetak gol, hampir seluruh pemain dan official merayakannya dengan cara berlari sambil memeluk Pelatih Robert Rene Albert.

Setelah pertandingan selesai, dalam sesi konferensi press Pelatih Robert Rene Albert mengancam mundur dengan alasan manajemen tidak profesional karena sudah berkali-kali mengingkari janji untuk memberikan bonus kepada pemain dan pelatih.

Belum sempat para Aremania menenggak air minum di rumah masing-masing untuk menghilangkan dahaga setelah lelah memberikan dukungan kepada klub Arema Indonesia dan mengembangkan senyuman tanda kebahagiaan hati atas kemenangan yang diraih, kami semua harus dibuat meneteskan air mata setelah mendengar kabar pengunduran diri Pelatih Robert Rene Albert tersebut. Mayoritas Aremania pasti tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di internal klub Arema Indonesia.

Kejadian tersebut adalah salah satu dari sekian banyak kasus yang terjadi di klub Arema, baik saat masih bernama Arema Malang maupun Arema Indonesia, yang diakibatkan oleh minimnya penyebaran informasi terkait situasi dan kondisi internal kepada para stakeholder, terutama Aremania.

Setelah kejadian tersebut, akhirnya para Aremania berbondong-bondong untuk mencari akar masalah dari kejadian tersebut. Bahkan Sam Lucky Acub Zaenal, yang notabene adalah mantan manager klub Arema Malang dan pendiri Aremania, juga ikut hadir bersama para Aremania yang lain untuk mendengarkan penjelasan manajemen terkait penyebab masalah tersebut.

Kejadian tersebut di atas memberi bukti bahwa begitu mahalnya informasi internal klub Arema Indonesia, sampai-sampai para Aremania yang notabene adalah sumber keuangan klub pun tidak memiliki akses terhadap informasi tersebut. Saya yakin bahwa banyak para Aremania yang memiliki pandangan negatif terhadap kinerja tim manajemen pada saat itu.

Turban dalam bukunya “Information Technology for Management” mengungkapkan bahwa nilai informasi didefinisikan sebagai selisih dari akibat yang ditimbulkan akibat adanya informasi dengan akibat yang ditimbulkan tanpa adanya informasi. Secara teoritis, informasi menjadi tidak bernilai apabila dampak yang ditimbulkan akibat adanya sebuah informasi sama saja dengan dampak yang ditimbulkan tanpa adanya informasi tersebut.

Berdasarkan penjelasan manajemen, kita akhirnya mendapatkan penjelasan bahwa penyebab utama dari permasalahan tersebut adalah ketidaksesuaian realisasi aliran kas masuk dengan anggaran yang telah dibuat oleh tim manajemen sehingga terjadi kekurangan dana untuk membiayai operasional klub, yang berakibat pada tertundanya beberapa pos pengeluaran, seperti pelunasan sisa kontrak pemain dan pembayaran bonus pertandingan.

Jika kita kaitkan dengan status klub Arema Indonesia yang berlabel klub profesional, tentunya hal tersebut sangat menyimpang. Sebuah perusahaan yang sudah berbadan hukum dituntut untuk memberikan keterbukaan informasi kepada para stakeholdernya untuk pembuatan keputusan bisnis lebih lanjut. Hubungan batin Aremania dan Arema Indonesia yang kuat menuntut ketersediaan informasi yang up to date, terutama untuk Aremania yang tinggal di luar Malang Raya.

Ongisnade.net merupakan satu dari banyak media yang mampu memberikan informasi umum terkait perkembangan klub Arema Indonesia dari hari ke hari kepada para Aremania di seluruh dunia. Melihat apa yang telah disajikan di berbagai media tersebut, jarang sekali kita temukan pernyataan-pernyataan tim manajemen Arema Indonesia terkait situasi dan kondisi internal yang terjadi di klub kebanggaan kita bersama.

Saya yakin bahwa sebagian Aremania mempunyai akses terhadap informasi internal klub Arema Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan tersebarnya informasi internal klub yang banyak diperdebatkan oleh para Aremania berbagai diskusi nyata maupun di berbagai mailing list (milist) Aremania. Tak jarang juga beredar berbagai rumor yang belum teuji kebenarannya dan menimbulkan berbagai perbedaan pendapat di kalangan para Aremania.

Aremania adalah kelompok suporter yang memiliki derajat yang sama antara anggota yang satu dan anggota yang lain. Tidak ada Aremania yang memiliki derajat lebih tinggi dibanding Aremania lainnya. Oleh karena itu, setiap Aremania memiliki hak yang sama dalam memperoleh informasi internal klub Arema Indonesia.

Berdasarkan berbagai alasan di atas, saya berpendapat agar dibuat sebuah forum informal rutin yang mempertemukan para Aremania, tim manajemen, dan tim pelatih atau pemain dan dikemas secara sederhana dan penuh kekeluargaan. Menurut saya forum ini memiliki berbagai keuntungan, antara lain:

1. Ajang silaturahmi seluruh komponen pendukung Arema Indonesia
Berkumpulnya para Aremania, tim manajemen dan tim pelatih atau pemain dalam sebuah forum diharapkan mampu menjalin tali silaturahmi yang kokoh sehingga mampu menciptakan kondisi kerja sama yang kondusif dari pihak-pihak tersebut. Seluruh elemen berhak untuk curhat mengenai apa yang dirasakan terhadap perjalanan klub. Jika seluruh komponen klub memiliki ikatan batin yang sangat kuat, maka pencapaian target klub dapat diraih dengan lebih optimal.

2. Pencarian solusi bersama dari berbagai masalah yang melanda
Jika klub Arema Indonesia dilanda sebuah masalah, maka melalui forum ini dapat dicari berbagai alternatif solusi terbaik dalam pemecahan masalah tersebut. Misalnya, di awal musim tim manajemen menyampaikan informasi bahwa klub saat ini hanya memiliki dana yang mampu mengcover biaya operasional sampai setengah musim saja. Berdasarkan informasi ini, tentunya seluruh komponen akan ikut memikirkan solusi terbaik dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan selama setengah musim awal sehingga mampu menghasilkan dana untuk mengcover biaya operasional setengah musim terakhir tanpa harus mengganggu rutinitas operasional klub.

3. Media penyampaian kritik dan saran
Melalui forum ini, para Aremania berhak menyalurkan kritik dan sarannya terkait kinerja manajemen dan skuad pemain atau pelatih. Manajemen pun berhak melakukan kritik dan saran terhadap dukungan Aremania jika dirasakan kurang optimal. Sebagai manusia biasa, kita semua pasti pernah melakukan salah dan kadang tidak mampu menemukan kesalahan tersebut sehingga koreksi dari orang lain sangat diperlukan demi kemajuan kita bersama. Saat ini, banyak sekali ide-ide cemerlang dari para Aremania yang ingin disampaikan kepada tim manajemen demi kemajuan klub. Di samping itu juga, pihak manajemen juga memiliki alasan yang kuat mengapa sampai saat ini belum melaksanakan ide-ide cemerlang tersebut. Forum ini diharapkan mampu menjadi jembatan untuk memberikan jawaban yang memuaskan berbagai elemen sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita semua.

4. Media resmi informasi internal tim manajemen
Tim manajemen diharapkan menyampaikan informasi internal klub yang aktual dan relevan. Hal ini sangat penting karena para Aremania mampu memilih informasi yang benar-benar berasal dari manajemen dan yang dibuat oleh para oknum. Dengan penyampaian informasi yang relevan akan mampu mempermudah pendeteksian masalah yang akan timbul di kemudian hari untuk selanjutnya mampu merenung bersama untuk mencari solusi terbaik. Tentunya kita semua harus bisa memaklumi bahwa tidak semua informasi penting yang harus disampaikan oleh manajemen karena pasti terdapat informasi yang harus dirahasiakan oleh tim manajemen demi kemajuan klub.

5. Sosialisasi program-program kerja manajemen
Manajemen PT. Arema Indonesia tentunya memiliki berbagai program kerja yang diproyeksikan mampu meningkatkan prestasi klub di berbagai sektor. Forum ini merupakan sarana efektif proses sosialisasi kepada seluruh komponen klub sehingga dukungan positif pun akan mengalir terkait dengan pelaksanaan program tersebut. Contohnya, melalui forum ini tim manajemen mengharapkan kesadaran dan kepedulian para Aremania untuk membeli berbagai merchandise Arema Indonesia yang telah dilengkapi dengan hologram resmi dari PT. Arema Indonesia karena setiap pembelian produk tersebut akan mampu memberikan aliran kas masuk langsung ke rekening PT. Arema Indonesia. Saya yakin para Aremania akan mendukung program tersebut demi kemajuan klub.

6. Sarana control perjalanan klub
Forum yang diadakan secara periodik dan kontinyu diharapkan mampu menjadi sarana control terhadap target-target yang telah ditetapkan bersama. Aremania, tim manajemen dan tim pelatih atau pemain diharapkan telah memiliki program kerja yang dapat diimplementasikan selama periode tertentu. Melalui forum ini, kita semua akan melakukan evaluasi bersama demi tercapainya tujuan utama masing-masing elemen.

7. dan masih banyak manfaat lainnya.

Saya yakin dengan digelarnya forum yang mempertemukan Aremania, tim manajemen dan tim pelatih atau pemain akan menghasilkan sebuah sinergi positif bagi kemajuan klub Arema Indonesia.

Aremania harus menjadi akar yang bercengkerama kuat dengan bumi sehingga mampu menyerap berbagai mineral yang berguna, tim pelatih dan pemain harus menjadi batang yang selalu tumbuh dan kuat terhadap berbagai tekanan angin yang menerpa dan tim manajemen harus menjadi daun yang selalu berfotosintesis secara maksimal untuk mendapatkan energi yang mampu menopang pertumbuhan pohon secara optimal.

Jika semua itu mampu bersinergi dengan baik, maka sebuah pohon Arema Indonesia akan tumbuh dengan subur dan dipenuhi oleh buah-buahan prestasi yang membanggakan. Salam satu jiwa. Arema Indonesia. (*)

Banyak Kekurangan Tapi Banyak Prestasi

Dikirim oleh Vikri Firmansyah, Pasuruan
Kita harus bangga menjadi Aremania, ya kita patut bangga karena tim kebanggaan kita Arema Indonesia Singo Edan sedang dalam jalur juara & menorehkan banyak prestasi, perjalanan Arema di liga super edisi kedua ini sangat tidak terduga dan awalnya dipandang sebelah mata.

Arema menorehkan banyak prestasi di tengah banyak kekurangan:

1. Arema bisa dibilang sebagai tim yang “ndadak”dalam persiapan liga super ini, maklum saja disaat tim tim lain kontestan liga super sedang bergerilya berburu pemain, arema malah sedang mencari dana sponsor karena pada saat itu arema mengalami krisis finansial.

2. Arema tidak mengontrak pemain dengan harga besar-besaran, Arema bukan tim sekaya seperti Persisam Samarinda yang jor-joran membeli pemain, Persisam sampai menempatkan 3 pemainya dalam 10 besar pemain dengan nilai kontrak termahal yaitu danilo Fernando, Ronald Fagundez , & Hamka Hamzah, tapi dengan banyaknya pemain dengan nilai kontrak tinggi bukan jaminan untuk aksis di liga super bagi Persisam buktinya sampai saat ini Persisam masih berkutat di papan bawah klasemen.

3. Meski Arema memuncaki klasemen liga super awalnya Arema tidak memiliki pemain lokal yang berlebel timnas, hanya 2 pemain asing Arema yang berlabel timnas yaitu Noh Alam Shah & Ridhuan Muhamad, berkat kerja keras & semangat tinggi akhirnya Kurnia Meiga & Dendy Santoso berhasil masuk menjadi bagian dari timnas U-23.

4. Arema tidak memiliki pemain bintang, tercatat hanya Noh Alam Shah yang berlabel pemain bintang. Tapi Arema dapat mengubah pemain non bintang menjadi pemain bintang. Contohnya Kurnia Meiga & Dendy Santoso yang dapat masuk timnas di debut pertamanya di tim sepak bola professional

5. Pemain Arema rata-rata pemain muda yang minim pengalaman & jam terbang , tapi dengan kepercayaan tinngi dan kerja keras pemain-pemain muda Arema mampu berbicara banyak di Liga Super ini dengan memuncaki klasemen.

6. Arema adalah tim yang tidak didanai APBD , tanpa dana APBD Arema pun bisa berdiri kokoh lewat pemasukan tiket & sedikit dana sponsor & tentunya di olah oleh manajemen yang professional.

Arema beruntung memiliki pelatih bertangan dingin seperti Robert Rene Alberts, pelatih yang pernah menjadi pemain Ajax Amsterdams ini menorehkan banyak prestasi untuk Arema sampai saat ini diantaranya:

1. Mengubah pemain muda non bintang menjadi pemain bintang .
2. Dengan tangan dingin Robert Albert Arema dapat memuncaki klasemen.
3. Tercatat sebelumnya Arema tidak pernah mengalahkan Persik Kediri , tapi dengan tangan dingin Robert Arema berhasil mengalahkan di kandang maupun tandang.
4. Arema sampai saat ini menjadi tim dengan pertahanan terbaik dengan hanya kebobolan 14 gol.
5. Ada juga rekor pertandingan, Arema membuat sejarah dengan kemenangan terbesar sejak Arema berdiri 11 agustus 1987, dengan mengalahkan Pelita Jaya dengan skor fantastis 6-1.

Kita semua harus mensyukuri dan bangga dengan berbagai prestasi yang telah di dapat oleh Arema, dan tentu kita selalu tetap mendukung Arema menjadi juara. Amiin. (*

Timnas Indonesia SAD, Generasi Emas?

Dikirim oleh Muhammad Rizky, Malang
Kehebatan potensi skill dan individu pemain muda Indonesia sudah bukan hal baru bagi kita. Tidak sedikit pemain dan pelatih asing yang memuji talenta-talenta muda Merah Putih, seperti Peter Withe, Ivan Kolev, hingga Robert Alberts. Terakhir, mantan pemain timnas Brazil, Emerson, mengagumi skill pemain-pemain muda timnas di tim Indonesia SAD yang berkompetisi di Punta Cup 2010 di Uruguay.

Punta Cup adalah turnamen kategori pemain berusia di bawah 19 tahun. Sejak tahun 2004, sudah banyak pemain besar yang lahir dari turnamen ini. Salah satunya adalah Alexandre Pato yang dibeli AC Milan dari klub Internacional (Brazil).

Indonesia memulai turnamen ini dengan mengalahkan San Carlos Uruguay 2-0, Kamis (8/4). Dua gol Indonesia diborong oleh Syamsir Alam. Pada laga berikutnya menghadapi Tamoio FC Brasil, Jumat (9/4), tim asuhan pelatih Cesar Payovich ini menang 3-0 berkat gol-gol dari Rahman Lestaluhu, Syamsir Alam dan Yandi Sofyan.

Untuk sementara Indonesia SAD menduduki peringkat atas grup B dan akan menjalani pertandingan terakhir di grup tanggal 12 April melawan Central Espanol Uruguay.

“Saya tidak pernah mengira Indonesia mempunyai pemain-pemain yang berbakat seperti ini. Dengan kerja keras, bukan tidak mungkin Indonesia akan bisa banyak berbicara di masa yang akan datang,” kata Emerson seperti dilansir dari situs resmi PSSI.

“Selain klub-klub lokal Uruguay, seperti Penarol, Nacional dan River, turnamen kali ini juga dikuti oleh klub-klub kuat dari Brazil seperti Santos, Internacional, Pao De Azucar dan Pumas Mexico,”kata Demis Djamaoeddin, manajer Indonesia SAD.

Akankah timnas Indonesia SAD ini menjadi benar-benar menjadi harapan baru bagi timnas kita untuk berbicara di level Asia Tenggara, Asia, bahkan Piala Dunia lima hingga sepuluh tahun mendatang seperti yang dicanangkan oleh Presiden SBY pada pembukaan Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang beberapa waktu lalu?

Antara optimis dan pesimis, ada salah satu rekan di FB yang mengatakan bahwa lebih baik pemain-pemain muda alumnus Indonesia SAD ini “tidak kembali” ke Indonesia alias dititipkan di klub-klub Eropa, Asia Timur, atau Amerika Latin untuk tetap berkompetisi di sana.

Bila kembali ke tim-tim di Indonesia, dikhawatirkan generasi emas Indonesia SAD akan mengikuti jejak PSSI Primavera, Baretti, hingga Garuda yang gagal menghapus dahaga pecinta sepakbola nasional terhadap prestasi timnas Merah Putih di level internasional.

Bagaimana dengan pendapat anda?

Timnas Indonesia SAD, Generasi Emas?

Dikirim oleh Muhammad Rizky, Malang
Kehebatan potensi skill dan individu pemain muda Indonesia sudah bukan hal baru bagi kita. Tidak sedikit pemain dan pelatih asing yang memuji talenta-talenta muda Merah Putih, seperti Peter Withe, Ivan Kolev, hingga Robert Alberts. Terakhir, mantan pemain timnas Brazil, Emerson, mengagumi skill pemain-pemain muda timnas di tim Indonesia SAD yang berkompetisi di Punta Cup 2010 di Uruguay.

Punta Cup adalah turnamen kategori pemain berusia di bawah 19 tahun. Sejak tahun 2004, sudah banyak pemain besar yang lahir dari turnamen ini. Salah satunya adalah Alexandre Pato yang dibeli AC Milan dari klub Internacional (Brazil).

Indonesia memulai turnamen ini dengan mengalahkan San Carlos Uruguay 2-0, Kamis (8/4). Dua gol Indonesia diborong oleh Syamsir Alam. Pada laga berikutnya menghadapi Tamoio FC Brasil, Jumat (9/4), tim asuhan pelatih Cesar Payovich ini menang 3-0 berkat gol-gol dari Rahman Lestaluhu, Syamsir Alam dan Yandi Sofyan.

Untuk sementara Indonesia SAD menduduki peringkat atas grup B dan akan menjalani pertandingan terakhir di grup tanggal 12 April melawan Central Espanol Uruguay.

“Saya tidak pernah mengira Indonesia mempunyai pemain-pemain yang berbakat seperti ini. Dengan kerja keras, bukan tidak mungkin Indonesia akan bisa banyak berbicara di masa yang akan datang,” kata Emerson seperti dilansir dari situs resmi PSSI.

“Selain klub-klub lokal Uruguay, seperti Penarol, Nacional dan River, turnamen kali ini juga dikuti oleh klub-klub kuat dari Brazil seperti Santos, Internacional, Pao De Azucar dan Pumas Mexico,”kata Demis Djamaoeddin, manajer Indonesia SAD.

Akankah timnas Indonesia SAD ini menjadi benar-benar menjadi harapan baru bagi timnas kita untuk berbicara di level Asia Tenggara, Asia, bahkan Piala Dunia lima hingga sepuluh tahun mendatang seperti yang dicanangkan oleh Presiden SBY pada pembukaan Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di Malang beberapa waktu lalu?

Antara optimis dan pesimis, ada salah satu rekan di FB yang mengatakan bahwa lebih baik pemain-pemain muda alumnus Indonesia SAD ini “tidak kembali” ke Indonesia alias dititipkan di klub-klub Eropa, Asia Timur, atau Amerika Latin untuk tetap berkompetisi di sana.

Bila kembali ke tim-tim di Indonesia, dikhawatirkan generasi emas Indonesia SAD akan mengikuti jejak PSSI Primavera, Baretti, hingga Garuda yang gagal menghapus dahaga pecinta sepakbola nasional terhadap prestasi timnas Merah Putih di level internasional.

Bagaimana dengan pendapat anda?